Berapakah Cost Hidup Mahasiswa di Solo? Coba Check Rinciannya di Sini!. Ah, Solo. Kota yang katanya ramah kantong mahasiswa. Tetapi apakah benar begitu? Silahkan kita kupas habis bersama, kawan akrab perantau!
Kosan: Surga atau Neraka?
Pertama kali, silahkan kita kaji masalah hunian. Katanya, kontrak di Solo itu murmer. Tetapi tidak boleh begitu cepat berbahagia, rekan.
Baca juga: 10 Teknik Efisien Menyelesaikan Soal Mental Health Anda
Memanglah betul, ada kosan yang harga sekedar Rp400.000 /bulan. Tetapi apa yang kau bisa di harga begitu? Kamar sempit, layanan ngepres, serta mungkin bonus tikus serta kecoa jadi rekan sekamar. Selamat nikmati pengalaman “asli” mahasiswa!
Di lain bidang spektrum, juga ada kosan yang harga menggapai Rp1.500.000 /bulan. Layanan? Tidak boleh diberikan pertanyaan. AC, wi-fi kuat, bahkan bisa juga pembantu yang siap membersihkan bajumu. Tetapi ingat, rekan, uang sakumu bakal menjerit-jerit tiap bulan.
Sehingga alternatifnya berada pada tanganmu. Pengen hidup seperti raja dengan kantong berlubang, atau bertahan hidup versi survival gaya dengan sedikit bisa lebih banyak uang di dompet?
Makanan: Perang di antara Lidah serta Dompet
Nach, saat ini kita berganti ke soal perut. Katanya, makanan di Solo itu murah serta nikmat. Tetapi benarkah begitu?
Memanglah betul, dengan Rp15.000 kau dapat beroleh sepiring nasi dengan lauk simpel. Tetapi hei, kau ini mahasiswa! Waktu iya hendak makan tempe serta tahu tiap-tiap hari? Bisa jadi kau menjadi pakar nutrisi kejut dengan diet protein nabati.
Kalaupun hendak makan nikmat, persiapan saja mengambil saku lebih dalam. Rp30.000 /hari buat makan? Dapat saja. Tetapi ingat, itu baru buat makan. Belum kalaupun kau terbujuk buat ngemil atau jajan di luar.
Serta ingat, ada momok namanya “kongkow”. Ya, kesibukan keramat mahasiswa yang dapat kuras dompetmu bisa semakin cepat dari yang kau pahami. Satu cup kopi di café hits? Rp25.000 melayang-layang. Belum kalaupun kau terbujuk buat membeli cemilan. Persiapan saja memandang uang sakumu menguap seperti asap rokok teman-temanmu.
Listrik: Di antara Jelas serta Gelap
Ah, listrik. Kepentingan kekinian yang dapat menjadi mimpi jelek untuk mahasiswa. Kira-kira Rp30.000 sampai Rp50.000 /bulan? keliatannya tidak jelek, kan?
Tetapi tunggu dahulu. Itu kalaupun kau hidup seperti pertapa. Coba renungkan: notebook menyalak 24/7 buat lakukan pekerjaan (atau Netflix, kita tidak mengadili), pengisi daya HP yang selalu terbenam, serta tentunya, sang raja pemboros listrik: AC.
Belumlah lagi kalaupun kau tinggal bersama rekan sekamar yang kesukaan mining cryptocurrency atau bermain permainan online selama seharian. Persiapan saja memandang bill listrikmu mengembang seperti nilai ubah Bitcoin.
Transportasi: Di antara Mengayuh serta Gengsi
Masalah transportasi, Solo sesungguhnya cukup ramah. Ada BST (Batik Solo Trans) yang ongkosnya cuma Rp2.000 buat murid. Murah? Pastilah. Tetapi apa kau siap berdempetan serta tunggu sekian jam?
Kalaupun kau menetapkan untuk bawa motor sendiri, persiapan mengambil saku Rp150.000 sampai Rp200.000 /bulan buat bensin. Belumlah lagi cost parkir yang dapat menggerogoti dompetmu perlahan-lahan tetapi nyata.
Serta ingat pertanda “ojek online”. Jalan keluar instant yang dapat bikin hidupmu lebih simpel, tetapi juga dapat bikin dompetmu menangis diakhir bulan.
Kepentingan Lain: Acara pesta Pora atau Puasa?
Nach, inilah pos pengeluaran yang kerap dilalaikan tetapi dapat menjadi biang kerok defisitnya keuanganmu. Rp150.000 sampai Rp250.000 buat “kepentingan lain”? keliatannya cukup, kan?
Tetapi coba kita breakdown:
- Print pekerjaan: Rp50.000 (kalaupun dosenmu sadis serta sukai memohon hard copy)
- Sabun, sampo, dan sebagainya: Rp100.000 (terkecuali kau pengen menjadi mahasiswa dengan rekam jejak “wewangian unik “)
- Kongkow: Rp200.000 (kalaupun kau masih pengen mempunyai kehidupan sosial)
- Membeli obat: Rp50.000 (buat mengobati sakit hati sehabis memandang saldo rekeningmu)
Seluruhnya? Semakin lebih dari taksiran awal mula. Serta ini belum terhitung “kepentingan tiba-tiba” seperti buku rekomendasi yang mendadak disuruh dosen atau handphone yang mendadak hancur di tengahnya deadline pekerjaan.
Ikhtisar: Hidup Mahasiswa, Di antara Mimpi serta Mie Instant
Sehingga apa Solo serius surga untuk mahasiswa dengan kantong tipis? Ya… serta tidak.
Ya, cost hidup di Solo memanglah relatif tambah murah dibandingkan kota besar yang lain. Tetapi tidak bermakna kau dapat hidup seperti raja dengan uang belanja ngepres.
Kuncinya? Management keuangan yang bagus (serta sedikit fenomena). Pintar cari promosi, jago masak (sekurang-kurangnya mi instan), serta yang paling utama: tahan bujukan buat hidup lux versi influencer.
Ingat, rekan. Waktu kuliah memanglah waktu buat bersuka-cita serta cari pengalaman. Tetapi tidak bermakna kau mesti menggunakan seluruhnya uang sakumu oleh karena itu. Lantaran kelanjutannnya, yang paling penting merupakan pengetahuan yang kau dapat, bukan berapakah kali kau kongkow di café hits.
Baca juga: 10 Program Produsen Uang Tiada Modal Terunggul Tahun 2024
Sehingga selamat ada di Solo, kota yang kabarnya ramah mahasiswa. Mudah-mudahan dompetmu lumayan cukup tebal buat memperlihatkan kebenaran cerita itu. Jikalau tidak? Yah, sekurang-kurangnya kau mempunyai narasi sengit buat dikisahkan pada anak cucumu kelak. Narasi perihal bagaimana kau bertahan hidup dengan mi instant serta kopi sachet sepanjang 4 tahun di kota yang ujarnya ramah mahasiswa.
Selamat bertarung, kawan akrab perantau! Mudah-mudahan IPK-mu dengan tinggi bill listrikmu.